Analisa
Seorang Tokoh Politik Sebagai Komunikator Politik
Komunikator adalah
seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain. Bila dikaitkan dengan
politik, dapat dipahami komunikator politik merupakan orang yang menyampaikan
pesan politik kepada orang lain atau bisa jadi masyarakat. Tanpa kita sadari
bahwa banyak diantara pejabat-pejabat Indonesia merupakan seorang komunikator
politik. Mereka bisa berada di badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang
ikut terhadap jalannya proses politik di negara kita.
Dalam analisa ini,
tokoh politik yang diambil adalah Joko Widodo yang merupakan Walikota Solo.
Sekarang ini sedang hot nya beliau
diberitakan dimedia massa. Terkait akan mobil rakitan oleh murid SMK di Solo
yang dinamai dengan mobil Esemka. Sosok beliau merupakan sosok yang rendah
hati, ramah, dan tidak banyak omongan belaka talk less do more, sedikit bicara banyak bekerja. Itulah yang
membuatnya diajukan untuk menjadi calon Gubernur pada Pemilu Gubernur Jakarta
tahun 2012 ini. Dan beliau juga memiliki kedekatan yang sangat kuat dengan
masyarakat Solo.
Jokowi adalah seorang
pengusaha mebel kayu sebelum dirinya mengajukan diri untuk maju pada pemilihan
Walikota Solo saat itu. Dan dari riwayat pendidikannya beliau adalah seorang
lulusan Fakultas Kehutanan di Universitas Gajah Mada (UGM). Sangat bertolak belakang
sekali antara kehutanan dan politik. Tetapi dalam kaca mata teman-temannya pada
masa itu, Jokowi dianggap mampu dalam membawa kemajuan bagi kota Solo
kedepannya. Dan ternyata hal tersebut terbukti, setelah naiknya Jokowi menjadi
Walikota Solo membawa perubahan yang sangat besar bagi kota tersebut. Branding
untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui slogan
Kota Solo
yaitu "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup
progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa Jokowi mampu merelokasi pedagang
barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi
fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan
kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan
oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar
semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak
segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya.
Sebagai tindak lanjut branding
ia mengajukan Solo untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan
diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta
menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini.
Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia
(FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur
untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008
diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran.
Yang telah dijelaskan
diatas adalah pembaharuan-pembaharuan yang telah dilakukan oleh Jokowi sebagai
Walikota Solo. Tetapi apakah dengan menjabatnya beliau sebagai birokrat dapat
dikatakan bahwa beliau sebagai komunikator politik? Jawabannya tentu saja iya.
Politikus adalah seorang komunikator politik. Walikota adalah badan eksekutif
dalam tingkat daerahnya sehingga Jokowi adalah seorang komunikator politik yang
menyampaikan pesan politik baik itu kebijakan yang harus dilakukan atau
peraturan yang berhubungan dengan politik kepada masyarakat luas. Tetapi yang
sering terjadi di Indonesia adalah ketika seorang politikus itu berlaku sebagai
komunikator yang baik adalah hanya untuk kepentingan tertentu saja, misalnya
saja untuk kepentingannya maju pada pemilihan kepala daerah.
Ada beberapa ciri
seorang komunikator yang baik diantaranya adalah harus punya capability yaitu kemampuan, pengetahuan,
keahlian, serta pengalaman. Untuk maju dalam Pilgub Jakarta 2012 ini Jokowi
sudah mempunyai pengalaman yang tidak diragukan lagi. Mengingat ia telah dua
kali terpilih sebagai Walikota Solo. Dimana pada saat periode pertama 2005-2010
habis dan beliau mengundurkan diri untuk menjadi seorang walikota kembali.
Jokowi memutuskan untuk kembali lagi menjadi tukang kayu (pengusaha mebel).
Tetapi setelah dilakukan survey terhadap dirinya hasil yang luar biasa terjadi
yang diluar anggapan beliau. Hasil survey menunjukkan bahwa 87% masyarakat Solo
masih menginginkan Jokowi untuk menjabat kembali sebagai Walikota Solo. Akhirnya
ia terpilih menjabat kembali sebagai Walikota Solo untuk periode 2010-2015.
Seorang komunikator
politik untuk menyampaikan maksud harus mempunyai apa yang dimiliki oleh Jokowi
tadi. Sehingga pesan politik kita tadi akan sampai dengan orang yang dimaksud.
Dan tidak menimbulkan gangguan dalam memahami apa yang disampaikan. Capability yang kita miliki akan sangat
persuasif sekali bila kita sampaikan kepada sasaran politik kita. Dan itulah
yang dimiliki oleh Jokowi saat ia ingin maju kembali pada Pemilihan walikota
Solo 2010-2015.
Selain capability yang harus dimiliki seorang
komunikator adalah harus menarik. Secara fisik mungkin Jokowi bukan orang yang
berparas ganteng sehingga rakyat menyukai dan memaknai sama pesan yang ia
sampaikan. Tetapi secara personality
ia berbeda. Itu terlihat saat wawancara yang dilakukan oleh Republika dengan
Jokowi beberapa waktu yang lalu. Dimana beliau menjawab apa adanya saja, santai
dan tidak dibuat-dibuat. Dengan medok jawa yang khas ia menunjukkan dirinya
yang sebenarnya dan ternyata rakyat suka, dimana mayoritas masyarakat Solo
adalah merupakan masyarakat Jawa. Inilah yang membedakannya dengan kandidat
lainnya.
Kesamaan dengan rakyat
adalah hal yang harus dimiliki seorang komunikator politik. Jokowi adalah elit
politik di kota Solo yang menjabat sebagai Walikota, sedangkan masyarakat
terletak dibawah pemerintahan Jokowi. Agar pesan yang disampaikannya dapat
ditangkap oleh masyarakat maka ia harus juga menyesuaikan diri dengan keadaan
itu. Contoh kecilnya adalah Jokowi ingin maju pada Pilgub Jakarta tahun 2012,
sebelumnya ia datang kejakarta dan bersama-sama naik kopaja mengelilingi
Jakarta. Ini adalah salah satu cara Jokowi untuk menyampaikan maksud politiknya
dengan bersosialisasi dengan masyarakat.
Dan yang terakhir yang
harus dimiliki komunikator politik adalah power
atau kekuatan. Yang dimaksud dengan kekuatan disini adalah mencakup materi
atau finansialnya ataupun pendidikannya. Gelar belakang yang dimiliki oleh
seseorang jaman sekarang tidak begitu mempengaruhi apakah ia terpilih atau
tidak. Karena kandidat lain juga memiliki gelar yang sama namun bidang yang
berbeda. Inilah yang harus dimiliki seorang komunikator. Status sosial yang
dimiliki oleh Jokowi yang menjabat sebagai Walikota Solo adalah modal besar yang
dimilikinya untuk maju pada Pilgub. Tetapi tetap masyarakatlah yang akan
menilai, dan memaknai pesan politiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar